Sabtu, 15 April 2017

cara pengucapan huruf dalam fonologi



Panduan Pengucapan Huruf Vokal, Konsonan, Konsonan Diftong Dan Konsonan Kluster

Pengucapan huruf vokal
Posisi
            Lidah dapat berada dalam posis depan, hampir depan, madya (tengah), hampir belakang, dan belakang. Dalam bahasa Indonesia, vokal yang terjadi karena lidah berada diposisi depan adalah (i), (e), (Ꜫ), (a). Semuanya merupakan vokal dengan bibir tak bulat. Sedangkan vokal dalam bahasa Indonesia yang terjadi karena lidah berada diposisi belakang adalah (u), dan (o). Semuanya merupakan vokal dengan bibir bulat.
Ketinggian
            Ketinggian lidah menentukan perbedaan bunyi vokal. Semakin tinggi lidah, maka semakin menyempit pula udara yang dikeluarkan untuk menciptakan vokal (contoh huruf [i] dan [u]), dan demikian sebaliknya jika lidah merendah, maka semakin meluas pula udara yang dikeluarkan untuk menciptakan vokal (contoh huruf [a]).
Kebulatan
            Kebulatan vokal ditentukan oleh bentuk bibir. Perbedaan bentuk bibir dapat menimbulkan vokal yang berbeda meskipun lidah berada diposisi yang sama. Misalnya huruf vokal (i) adalah bunyi yang ditimbulkan dengan posisi lidah yang didepan dan tinggi tapi bibir tak bulat, sementara konsonan (y) ditimbulkan dengan posisi lidah didepan dan tinggi tapi bibir membulat.
Pengucapan huruf konsonan
Daerah artikulasi
Penjelasan
Contoh huruf
Dwibibir (bilabial)
Antara bibir atas dan bawah
P, M dan B
Bibir-gigi (labiodental)
Antara bibir bawah dan gigi atas
F dan V
Langit-langit (palatal)
Antara tengah lidah dan langit-langit keras
C dan J
Langit-langit belakang (velar)
Antara belakang lidah dan langit-langit lembut (velum)
G dan K
Tekak (uvular)
Antara belakang lidah dan anak tekak (yang tergantung dibelakang mulut)

Dorso velar
Antara pangkal lidah dan langit-langit lunak
K, X dan G
apikointerdental
Ujung lidah dan langit-langit mulut
T dan N
apikoalveolar
Ujung lidah dan ujung lidah
D
Lamino alveolar
Lidah bagian samping dan ujung lidah dengan gusi
S dan Z
Geseran laringal
Sepasang pita suara dan glotis dalam keadaan terbuka
H
sampingan
Menutup arus udara ditengah rongga mulut sehingga udara keluar melalui kedua samping atau sebuah samping saja. Antara ujung lidah dengan gusi
L
Getar
Konsonan yang dibentuk dengan menghambat jalan arus udara yang diembuskan dari paru-paru secara berulang-ulang dan cepat. Menyebabkan proses menggetar adalah ujung lidah dan gusi.
R
Semivokal bilabial
Bibir bawah dan bibir atas
W

Pengucapan huruf diftong
Diftong adalah gabungan dua huruf vokal. Contoh:
·         Diftong /ai/ dalam kata:
Bantai dilafalkan /bantay/
Ngarai dilafalkan /ngaray/
Pandai dilafalkan /panday/
Santai dilafalkan /santay/
·         Diftong /au/ dalam kata:
Kacau dilafalkan /kacaw/
kerbau dilafalkan /kerbaw/
limau dilafalkan /limau/
·         Diftong /oi/ dalam kata:
Amboi dilafalkan /amboy/
boikot dilafalkan /boykot/
Jika vokal beruntun /ai/, /au/ dan /oi/ terdapat dalam kata yang pelafalan sama persis dengan huruf aslinya, vokal tersebut bukan diftong.
Contoh:
Kata
Dilafalkan
Bukan dilafalkan
Mulai
Namai
/mulai/
/namai/
/mulay/
/namay/
Bau
/bau/
/baw/
mau
/mau/
/maw/


Cara pengucapan konsonan kluster
Bunyi kluster/ konsonan rangkap (dua atau lebih) merupakan bagian dari struktur fonetis atau fonotaktis yang disadari oleh penuturnya. Oleh karena itu,pengucapan pun harus sesuai dengan struktur fonetis tersebut. Sebab,kalau salah pengucapan akan berdampak pada pembedaan makna.
Bahasa-bahasa Barat,baik bahasa Inggris,Belanda maupun Jerman,Kluster ini sangat mewarnai stuktur fonetisnya. Dalam Bahasa Inggris misalnya,pola klusternya dapat dirumuskan sebagai berikut: 
K
K
K
p
S
I
t

r


y


w








Kluster dalam bahasa indonesia sebagai akibat pengaruh stuktur fonetis unsur serapan. Namun, pada umumnya kluster bahasa indonesia seputar kombinasi berikut:
a)Jika Kluster terdiri atas dua kontoid,yang berlaku adalah:
kontoid pertama hanyalah sekitar [p],[b],[k]
kontoid kedua hanyalah sekitar [l],[r],[w]
Contoh:    [p] pada  [pleonasme]          [gr] pada [grafik’]
       [b] pada  [gamblan]             [fr] pada  [frustasi]
        [k] pada  [klinik]                  [sr] pada [pasrah]
b)   Jika kluster terdiri atas tiga kontoid,yang berlaku adalah:
kontoid pertama selalu[s]
kontoid kedua[t] atau[p]
kontoid ketiga [r] atau[l]
Contoh: [str] pada [strategi]
        [spr] pada [sprinter]
        [skr] pada [skripsi]

DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Fonologi
https://id.wikipedia.org/wiki/Bantuan:Pengucapan
 



1 komentar: