Permainan Lompat
Tali
1.
Asal
Mula Permainan Lompat Tali
Permainan Tali Merdeka adalah sebutan untuk mereka
yang tinggal di Provinsi Riau. Di daerah yang masyarakatnya adalah pendukung
kebudayaan Melayu ini ada sebuah permainan yang disebut sebagai tali merdeka.
Inti dari permainan ini adalah melompat tali-karet yang tersimpul. Penamaan
permainan ini ada kaitannya dengan tingkah laku atau perbuatan yang dilakukan
pemain itu sendiri, khususnya pada lompatan yang terakhir. Pada lompatan ini
(yang terakhir), tali direnggangkan oleh pemegangnya setinggi kepalan tangan
yang diacungkan keudara. Kepalan tangan tersebut hamper mirip dengan apa yang
dilakukan oleh para pejuang ketika mengucapkan kata “merdeka”.
Gerakan tangan yang menyerupai simbol kemerdekaan itulah
yang kemudian dijadikan sebagai nama permainan yang bersangkutan. Kapan dan
dari mana permainan ini bermula sulit diketahui secara pasti. Namun, dari nama
permainan itu sendiri dapat diduga bahwa permainan ini muncul di zaman
penjajahan.
2.
Langkah-Langkah
Permainan
a.
Pemain
Pemain tali merdeka ini berjumlah 3--10 orang. Pemain
dibagi dalam dua kelompok, yaitu pemegang karet dan pelompat karet. Pada
umumnya permainan ini dilakukan oleh kaum perempuan yang masih berusia antara
7--15 tahun. Kaum perempuan yang telah berumur lebih dari 15 tahun biasanya
akan segan untuk ikut bermain, karena takut auratnya akan terlihat sewaktu
melompati tali karet. Kalau pun ada yang ikut bermain, biasanya hanya sebagai
penggembira saja dan hanya melompat saat ketinggian tali masih sebatas lutut
atau pinggang. Sedangkan kaum laki-laki hanya kadang kala saja ikut serta dalam
permainan.
Permainan ini tidak membutuhkan tempat yang luas. Oleh
karena itu, dapat dimainkan di mana saja dan kapan saja, seperti: di halaman
sekolah (pada waktu istirahat) dan di halaman rumah.
b.
Peralatan
Permainan
Peralatan yang digunakan dalam permainan ini adalah
karet-karet gelang yang dianyam memanjang. Cara menganyamnya adalah dengan
menyambungkan dua buah karet pada dua buah karet lainnya hingga memanjang
dengan ukuran sekitar 3--4 meter. Karet-karet tersebut berbentuk bulat seperti
gelang yang banyak terdapat di pasar-pasar tradisional.
c.
Langkah-Langkah
Permainan
Untuk bermain permainan ini dibutuhkan minimal 4 orang
anak. Pertama harus ada dua pemain yang jaga. Terlebih dahulu di adakan
gambreng. Gambreng dilakukan dengan menumpuk telapak tangan masing-masing
peserta yang berdiri dan membentuk sebuah lingkaran. Kemudian, secara serentak
tangan-tangan tersebut akan diangkat dan diturunkan. Pada saat diturunkan,
posisi tangan akan berbeda-beda (ada yang membuka telapak tangannya dan ada
pula yang menutupnya). Apabila yang terbanyak adalah posisi telapak terbuka,
maka gambreng dinyatakan tidak sah dan gambreng ulang sampai posis tangan
terbuka dan tertutup sama banyak. Ketika sudah sama seorang anak yang
dinyatakan sebagai “mama” anggota di adu suit, “mama” grup yang menang yang
bermain terlebih dahulu dan grup yang kalah akan memegang tali karetnya.
Pada permainan lompat tali ini para pelompat harus
melompati beberapa posisi:
1.
tali berada pada batas lutut pemegang tali; pada
posisi ini pelompat tidak boleh mengenai tali
2.
tali berada sebatas di pinggang (sewaktu melompat
pemain masih tidak boleh mengenai tali karet sebab jika mengenainya, maka ia
akan menggantikan posisi pemegang tali;
3.
posisi tali berada di dada pemegang tali (pada posisi
yang dianggap cukup tinggi ini pemain boleh mengenai tali sewaktu melompat,
asalkan lompatannya berada di atas tali dan tidak terjerat);
4.
posisi tali sebatas telinga;
5.
posisi tali sebatas kepala;
6.
posisi tali satu jengkal dari kepala; biasanya kita
sering menyebutnya dengan posisi ‘kilan’
7.
posisi tali dua jengkal dari kepala atau posisi yang
satu ini kita kenal dengan ‘dua kilan’; dan
8.
posisi tali seacungan atau hasta pemegang tali, posisi
yang disebut dengan posisi ‘merdeka’.
3.
Manfaat
Dari Permainan
Permainan yang disebut sebagai tali merdeka ini
mengandung nilai kerja keras, ketangkasan, kecermatan dan sportivitas. Nilai
kerja keras tercermin dari semangat pemain yang berusaha agar dapat melompati
tali dengan berbagai macam ketinggian. Nilai ketangkasan dan kecermatan
tercermin dari usaha pemain untuk memperkirakan antara tingginya tali dengan
lompatan yang akan dilakukannya. Ketangkasan dan kecermatan dalam bermain hanya
dapat dimiliki, apabila seseorang sering bermain dan atau berlatih melompati
tali merdeka. Sedangkan nilai sportivitas tercermin dari sikap pemain yang
tidak berbuat curang dan bersedia menggantikan pemegang tali jika melanggar
peraturan yang telah ditetapkan dalam permainan.
4.
Daerah-Daerah
yang Melakukan Perrmainan lompat Tali
Sebenarnya di daerah lain indonesia juga banyak di
temukan permainan ini tapi dengan nama yang berbeda misal dengan nama Lompat
Tali, Lompatan dll
5.
Manfaat
Permainan Lompat Tali Pada Anak SD
- Motorik kasar
Main lompat tali merupakan suatu kegiatan yang baik
bagi tubuh. Secara fisik anak jadi lebih terampil, karena bisa belajar cara dan
teknik melompat yang dalam permainan ini memang memerlukan keterampilan
sendiri. Lama-lama, bila sering dilakukan, anak dapat tumbuh menjadi cekatan,
tangkas dan dinamis. Otot-ototnya pun padat dan berisi, kuat serta terlatih.
Selain melatih fisik, mainan ini juga bisa membuat anak-anak mahir melompat
tinggi dan mengembangkan kecerdasan kinestetik anak. Lompat tali juga dapat
membantu mengurangi obesitas pada anak.
- Emosi
Untuk melakukan suatu lompatan dengan ketinggian
tertentu dibutuhkan keberanian dari anak. Berarti, secara emosi ia dituntut
untuk membuat suatu keputusan besar, mau melakukan tindakan melompat atau
tidak. Dan juga saat bermain, anak-anak akan melepaskan emosinya. Mereka
berteriak, tertawa dan bergerak.
- Ketelitian dan Akurasi
Anak juga belajar melihat suatu ketepatan dan
ketelitian. Misalnya, bagaimana ketika tali diayunkan, ia dapat melompat
sedemikian rupa sehingga tidak sampai terjerat tali dengan berusaha mengikuti
ritme ayunan. Semakin cepat gerak ayunan tali, semakin cepat ia harus melompat.
- Sosialisasi
Untuk bermain tali secara berkelompok, anak
membutuhkan teman yang berarti memberi kesempatannya untuk bersosialisasi
sehingga ia terbiasa dan nyaman dalam kelompok. Ia dapat belajar berempati,
bergiliran, menaati aturan dan yang lainnya.
- Intelektual
Saat melakukan lompatan, terkadang anak perlu
berhitung secara matematis agar lompatannya sesuai dengan jumlah yang telah
ditentukan dalam aturan permainan. Umpamanya, anak harus melakukan lima kali
lompatan saat tali diayunkan, bila lebih atau kurang ia harus gantian menjadi
pemegang tali. Anak juga secara tidak langsung belajar dengan cara melihat dari
teman-temannya agar bisa mahir dalam melakukan permainan tersebut.
- Moral
Dalam permainan tradisional mengenal konsep menang
atau kalah. Namun, menang atau kalah tidak menjadikan para pemainnya
bertengkar, mereka belajar untuk bersikap sportif dalam setiap permainan. Dan
juga tidak ada yang unggul, karena setiap orang punya kelebihan masing-masing
untuk setiap permainan, hal tersebut meminimalisir ego di diri anak-anak.
DAFTAR PUSTAKA
http://indahnya---berbagi.blogspot.co.id/2013/10/sejarah-dan-asal-usul-lompat-tali.html
http://flowryadnijannatia.blog.upi.edu/2015/10/14/cara-bermain-lompat-tali/
http://mantraitemdoeloe.blogspot.co.id/2011/04/permainan-lompat-tali-lompat-karet.html
YUK !!!!! buruan gabung dan menang kan total hadiah ratusan juta rupiah setiap hari nya hanya di s1288poker agent poker terpecaya .... cuma di sini tempat nya kamu bisa menunjukan kehebatan kamu dalam bermain poker yukkkk daftar kan diri anda sekarang juga
BalasHapusterdapat 6 game dalam 1 user id anda loh.... (PIN BBM: 7AC8D76B)
daftar judi slot
BalasHapusdaftar judi slot online
daftar situs slot terpercaya
judi slot online terpercaya
judi slot terpercaya