![]() |
Universitas Hong Bang |
Lalu bagaimana dengan daerah pedalaman seperti daerah 3T dan 4P? jawabannya adalah terletak pada individu yang berada di daerah tersebut. karena seperti yang kita ketahui bahwa daerah 3T dan 4P adalah daerah yang sangat terpencil dan jauh dari kota-kota. listrik dan jaringan sulit sekali disana. Bahkan alat-alat transportasi pun sulit untuk ke daerah tersebut. sehingga penduduk yang berada di sana tidak dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang marak di zaman ini. lalu bagaimana dengan penggunaan bahasa mereka? mereka cenderung menggunakan bahasa daerah mereka sendiri karena kurangnya alat komunikasi dengan daerah lain khususnya daerah perkotaan. Dibutuhkan pula kepada para pemerintah untuk mendirikan sekolah-sekolah yang lebih bagus lagi dan jangan hanya terpaku pada daerah perkotaan saja, akan tetapi harus memperhatikan daerah-daerah terpencil pula.
Keanekaragaman budaya dan bahasa daerah mempunyai peranan dan pengaruh terhadap bahasa yang akan diperoleh seseorang pada tahapan berikutnya, khususnya bahasa formal atau resmi yaitu bahasa Indonesia. Sebagai contoh, seorang anak memiliki ibu yang berasal dari daerah Kalimantan yang identik dengan bahasa daerah Tidung-Bulungan. sedangkan ayahnya berasal dari daerah Jawa dan keluarga ini hidup di lingkungan orang Palembang. Dalam mengucapkan sebuah kata misalnya “apa”, sang ibu yang berasal dari Kaliamntan mengucapkannya "nun" sedangkan ayahnya yang dari Jawa mengucapkannya "opo" dan di lingkungannya kata “mengapa” diucapkan "ngapo". Ketika sang anak mulai bersekolah, ia mendapat seorang teman yang berasal dari Bugis dan mengucapkan “apa” dengan "aga". Hal ini dapat menimbulkan kebinggungan bagi sang anak untuk memilih ucapan apa yang akan digunakan dan cenderung pula dia akan menggunakan bahasa sesuai dengan lingkungan yang lebih akrab dengannya.
Akan tetapi tidak dapat
dipungkiri bahwa keanekaragaman budaya dan bahasa daerah merupakan keunikan
tersendiri bangsa Indonesia dan merupakan kekayaan yang harus dilestarikan.
Dengan keanekaragaman ini akan mencirikan Indonesia sebagai negara yang kaya
akan kebudayaannya. Berbedanya bahasa di tiap-tiap daerah menandakan identitas
dan ciri khas masing-masing daerah. Masyarakat yang merantau ke ibukota Jakarta
mungkin lebih senang berkomunikasi dengan menggunakan bahasa daerah dengan
orang berasal dari daerah yang sama, salah satunya dikarenakan agar menambah
keakraban diantara mereka. Tidak jarang pula orang mempelajari sedikit atau
hanya bisa-bisaan untuk berbahasa daerah yang tidak dikuasainya agar terjadi
suasana yang lebih akrab. Beberapa kata dari bahasa daerah juga diserap menjadi
Bahasa Indonesia yang baku, antara lain kata nyeri (Sunda) dan kiat
(Minangkabau).
Dampak penggunaan bahasa daerah
terhadap bahasa indonesia
Berikut beberapa pengaruh atau dampak
penggunaan bahasa daerah terhadap bahasa Indonesia:
1. Dampak positif bahasa daerah
1. Dampak positif bahasa daerah
i)
Bahasa Indonesia memiliki banyak
kosakata.
ii) Sebagai kekayaan budaya bangsa Indonesia.
iii) Sebagai identitas dan ciri khas dari suatu
suku dan daerah.
iv) Menimbulkan keakraban dalam berkomunikasi.
2) Dampak
Negatif:
i)
Bahasa daerah yang satu sulit dipahami
oleh daerah lain.
ii) Warga negara asing yang ingin belajar bahasa
Indonesia menjadi kesulitan karena terlalu banyak kosakata.
iii) Masyarakat
menjadi kurang paham dalam menggunakan bahasa Indonesia yang baku karena sudah
terbiasa menggunakan bahasa daerah.
iv) Dapat
menimbulkan kesalahpahaman.
DAFTAR PUSTAKA
http://dynidirgantara.blogspot.co.id/2013/02/mengintip-perkembangan-bahasa-indonesia.html
DAFTAR PUSTAKA
http://dynidirgantara.blogspot.co.id/2013/02/mengintip-perkembangan-bahasa-indonesia.html
YUK !!!!! buruan gabung dan menang kan total hadiah ratusan juta rupiah setiap hari nya hanya di s1288poker agent poker terpecaya .... cuma di sini tempat nya kamu bisa menunjukan kehebatan kamu dalam bermain poker yukkkk daftar kan diri anda sekarang juga
BalasHapusterdapat 6 game dalam 1 user id anda loh.... (PIN BBM: 7AC8D76B)